RAKATA

Ragam KSDA Dalam Berita

Suoh : “Wisata Vulkanik Nan Eksotik“

Tinggalkan komentar

BENQ DC C1420

BENQ DC C1420

Dari kejauhan tampaklah empat buah danau yang jaraknya saling berdekatan, dengan satu buah danau berukuran lebih besar, satu lagi berukuran sedang dan dua  lainnya berukuran kecil. Di sekitar danau-danau tersebut terlihat kepulan-kepulan asap putih yang menambah keelokan  danau. Danau tersebut biasa disebut Danau Souh karena letaknya berada di daerah Suoh.

Suoh merupakan nama sebuah kecamatan di Kabupaten Lampung Barat yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Danau Suoh memang sangat unik karena selain indah, danau tersebut juga dikelilingi gejala alam panas bumi yang mengeluarkan kepulan asap putih yang tebal seperti awan di langit nan biru.

Wilayah Suoh, nampak seperti cekungan mangkuk bila dilihat dari daerah yang lebih tinggi, seperti dari daerah Sekincau. Dahulu daerah ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Lantaran ada masyarakat sebelum ditetapkan sebagai kawasan Suaka Margasatwa, Suoh kemudian menjadi enclave kawasan taman nasional.

Dahulu, menurut masyarakat di wilayah ini pernah ada sebuah kerajaan kecil yang disebut Kerajaan Bumi Hantatai. Kerajaan tersebut merupakan bagian dari Kerajaan Skala Brak Lampung Barat, tetapi karena terjadi gempa yang dibarengi meletusnya Gunung Suoh pada tahun 1933, kerajaan tersebut luluh lantak, dan masyarakatnya banyak yang mengungsi dan menyelamatkan diri ke wilayah lain yang lebih aman, seperti Wonosobo –Tanggamus dan Batu Brak – Lampung Barat.

Akibat kejadian gempa yang dibarengi meletusnya gunung berapi, di wilayah tersebut kemudian terbentuk empat buah danau yang sangat indah, yang kemudian oleh masyarakat diberi nama masing-masing yaitu Danau Asam, Danau Lebar, Danau Minyak dan Danau Belibis.

Danau-danau tersebut, berdasarakan zonasi kawasan berada di zona pemanfaatan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang secara administratif berada di Desa Sukamarga Kecamatan Suoh  Kabupaten Lampung Barat.

Penasaran dengan penamaan danau-danau tersebut, sayapun mulai mencari informasi dari masyarakat setempat tentang penamaan danau tersebut. Kebetulan yang biasa mengantar para peneliti dan wisatawan ke Danau Souh dan sekitarnya adalah Kang Jaja, yang tak lain merupakan anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

“Kenapa ini disebut Danau Asam?” tanyaku pada Kang Jaja yang pagi itu menemaniku berkeliling di sekitar danau.

“Danau itu disebut Danau Asam karena airnya terasa keasaman. Kalau yang itu disebut Danau Minyak karena dari jauh tampak seperti ada minyak yang mengambang” ucap Kang Jaja memberi penjelasan

Karena penasaran, kemudian saya coba mengambil sedikit air yang ada di bibir danau dan mencicipnya. Ternyata benar apa yang diucapkan Kang Jaja, air danau ini terasa agak asam sehingga danau ini diberi nama Danau Asam.

Di sekitar Danau Asam, pagi itu kami lihat ada sekumpulan ibu-ibu yang sedang mencuci baju dan anak-anaknya sedang mandi di pinggiran danau. Dari empat danau yang ada,” menurut Kang Jaja hanya Danau Asam saja yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk mandi, dan mencuci pakaian serta alat rumah tangga.

Dari Danau Asam, kami melanjutkan perjalanan untuk melihat danau lainnya. Dalam perjalanan dari  danau satu ke danau lainya, kita akan banyak menemui titik panas bumi, baik dalam bentuk kepulan asap maupun semburan lumpur dalam skala kecil.

Berdasarkan hasil pengukuran dari Tim Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang pernah saya dampingi pada tahun 2012, bahwa sumber panas yang ada di sekitar Danau Souh baik dalam bentuk air maupun lumpur, memiliki suhu sekitar 70-90 derajat, bahkan ada yang lebih dari 100 derajat bila dalam bentuk semburan lumpur. Oleh karena itu kita harus berhati –hati bila berkunjung ke wilayah tersebut, dan ada baiknya mintalah pemandu dari petugas setempat.

“Terus kalau yang itu danau apa kang” tanyaku kemudian

“Danau itu biasa disebut Danau Belibis, disebut demikian karena seringnya Burung Belibis yang bermain di danau ini terutama pada pagi dan sore hari” Ucap Kang Jaja memberi penjelasan

“Kalau yang itu namanya Danau Lebar” lanjut kang Jaja sambil menunjuk ke sebuah danau yang ukurannya lebih besar dari Danau Minyak dan Danau Belibis, tapi lebih kecil dari Danau Asam.

Setelah berkeliling menikmati keindahan Danau Souh, menurutku Danau Suoh tidak kalah menakjubkan dengan potensi wisata alam yang sangat terkenal seperti Objek Wisata Situ Patenggang di Jawa Barat. Tapi karena buruknya kondisi jalan menuju suoh, banyak orang yang tidak mengetahui keindahan Wisata Alam Danau Suoh nan eksotik.

Tetapi bagi anda yang hobi berpetualang, perjalanan ke sana sangat mengasyikan dan dapat memacu adrenalin. Hal ini karena sepanjang 30-40 km perjalanan dari simpang Suoh-Sukabumi menuju Suoh, anda akan disugihi jalanan tanah yang licin, berlubang, dan sesekali bertemu jalanan terjal dengan jurang di kiri kanannya. Tapi jangan kawatir, untuk jalan yang kondisinya sangat ekstrim, banyak yang sudah dibeton oleh Pemda Kabupaten Lampun Barat.

Bagi anda yang membawa mobil double gardan, medan ke suoh sangat cocok sekali karena medannya pasti sangat menyenangkan. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, apabila dalam kondisi hujan, disarankan untuk menggunakan rantai pada ban motor anda karena kondisi jalan sangat licin.

Sebelum anda menikmati indahnya pemandangan Danau Suoh, setelah sampai di daerah suoh sebaiknya anda mampir terlebih dahulu ke Kantor Resort Suoh (Resort Suoh merupakan salah satu unit terkecil pengelolaan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan ).

Di Kantor Resort tersebut anda bisa mendapatkan informasi terkait wisata alam yang berada di wilayah kerja Resort Suoh. Dan anda juga akan dibantu untuk mendapatkan pemandu yang dapat menemani anda untuk menikmati potensi wisata alam Suoh.

Selain menikmati keindahan panorama alam Danau Suoh, hal-hal lain yang dapat anda lakukan selama berada di Danau Suoh antara lain :

1. Memancing

Selain memberikan pemandangan nan indah, di danau tersebut juga terdapat berbagai jenis ikan seperti, gabus, nila, betok, udang dan kepor yang hidup secara alami. Di Danau Lebar paling banyak terdapat ikannya sehingga banyak masyarakat yang sering mancing di danau tersebut.

2.  Bersampan

Bagi anda yang ingin melihat lebih dekat keindahan danau tersebut, anda juga bisa bersampan mengililingi danau-danau tersebut. Tapi perlu diketahui, sampan yang terdapat di sana merupakan sampan sederhana milik masyarakat yang terbuat dari kayu.

Dulu TNBBS memiliki speedboat, tapi karena tidak terawat, saat ini kondisinya rusak. Kalau anda ingin menikmati keindahan danau dengan bersampan, datanglah pada saat hari libur besar, seperti tahun baru dan  lebaran.

Selain hari libur tersebut sampan tidak beroperasi, tapi apabila anda ingin mencarter sampan, mungkin bisa dinegosiasikan dengan si pemilik sampan.

3. Berenang

Setelah lelah berkeliling, anda mungkin bisa berelaksasi sebentar dengan berenang dipingggiran danau asam. Dari empat danau yang ada, Danau Asam lah yang biasanya digunakan masyarakat untuk mandi dan mencuci. Walaupun airnya agak sedikit asam, tapi tenang, tidak berbahaya untuk kulit, karena PHnya masih normal.

4. Pengamatan Burung

Pagi dan sore hari merupakan waktu yang tepat bagi anda para pecinta burung, karena pada pagi dan sore hari banyak jenis-jenis burung yang bermain di sekitar danau sehinga sangat menarik untuk diamati.

 

***Adhie Masturiatna, S.Hut

Tinggalkan komentar